Jumlah Benang
Jumlah benang digunakan untuk mengukur ketebalan benang.
Biasanya dinyatakan dalam jumlah Inggris (Ne) atau jumlah metrik (Nm). Jumlah Inggris mengacu pada kelipatan 840 yard panjangnya satu pon benang pada kadar kelembapan tertentu. Misalnya, benang berjumlah 40 berarti panjang satu pon benang tersebut adalah 40 × 840 yard. Jumlah metrik mengacu pada jumlah meter panjangnya satu gram benang pada kadar kelembapan tertentu. Semakin besar jumlah benang, semakin halus benang tersebut, dan kain yang dirajut biasanya semakin tipis, lebih lembut, dan memiliki sentuhan yang lebih halus.
Fungsi Jumlah Benang:
- Menentukan tekstur dan gaya kain: Kain yang dirajut dengan jumlah benang yang lebih halus biasanya lebih tipis, lebih lembut, memiliki sentuhan yang halus, dan cocok untuk membuat pakaian kelas atas, seperti kemeja sutra; kain yang dirajut dengan jumlah benang yang lebih kasar biasanya lebih tebal dan lebih kasar, misalnya digunakan untuk membuat pakaian kerja kasar.
- Mempengaruhi daya tembus udara dan daya tahan panas kain: Kain dengan jumlah benang yang halus memiliki daya tembus udara yang lebih baik, dan kain dengan jumlah benang yang kasar memiliki daya tahan panas yang relatif lebih kuat.
- Mempengaruhi harga kain: Proses produksi benang dengan jumlah benang yang tinggi lebih rumit dan biayanya lebih tinggi, sehingga kain yang terbuat darinya seringkali lebih mahal.
Jumlah Jarum
Jumlah jarum adalah konsep penting dalam bidang rajutan. Dalam industri benang, jumlah jarum biasanya mengacu pada jumlah jarum per inci pada silinder jarum atau papan jarum mesin rajut. Semakin tinggi jumlah jarum, kain yang dirajut semakin padat, halus, dan teksturnya semakin jelas. Misalnya, kain rajutan dengan 18 jarum relatif padat, sedangkan yang dengan 12 jarum relatif longgar. Pilihan jumlah jarum tergantung pada gaya, penggunaan, dan persyaratan kualitas kain yang diinginkan.
Fungsi Jumlah Jarum:
- Menentukan kepadatan dan tekstur kain: Jumlah jarum yang tinggi dapat menghasilkan kain yang padat dan halus dengan tekstur yang jelas dan permukaan yang halus, cocok untuk membuat pakaian dalam; kain yang dirajut dengan jumlah jarum yang rendah relatif longgar dan teksturnya lebih kasar, sering digunakan untuk membuat jaket, dll.
- Mempengaruhi elastisitas dan daya regang kain: Ketika jumlah jarum tinggi, elastisitas kain mungkin terbatas hingga batas tertentu; ketika jumlah jarum rendah, daya regang kain relatif lebih baik.
- Mempengaruhi efek penampilan kain: Misalnya, perbedaan jumlah jarum akan membuat kain menunjukkan cahaya dan efek tiga dimensi yang berbeda.
Gulungan
Gulungan mengacu pada jumlah putaran per unit panjang benang. Ukuran gulungan secara langsung mempengaruhi kekuatan, elastisitas, sentuhan, dan cahaya benang. Gulungan yang lebih tinggi dapat membuat benang lebih kuat, tetapi mungkin mengurangi kelembutan dan cahaya; gulungan yang lebih rendah membuat benang lebih lembut dan lebih berkilau, tetapi kekuatannya mungkin relatif lebih rendah. Misalnya, dalam pembuatan beberapa tali yang membutuhkan kekuatan tinggi, benang dengan gulungan tinggi digunakan; sedangkan dalam pembuatan kain dalam yang lembut, biasanya benang dengan gulungan rendah dipilih untuk menjamin kenyamanan.
Gulungan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja benang dan kain, dan fungsinya adalah:
- Mempengaruhi kekuatan benang: Gulungan yang tepat dapat meningkatkan kekuatan benang, membuatnya lebih tahan lama dan tidak mudah putus.
- Menentukan sentuhan dan kelembutan benang: Benang dengan gulungan tinggi memiliki sentuhan yang lebih keras, dan benang dengan gulungan rendah lebih lembut.
- Mempengaruhi cahaya kain: Ketika gulungan lebih tinggi, cahaya benang relatif lebih lemah; ketika gulungan lebih rendah, cahayanya lebih kuat.
- Mempengaruhi sifat bulu-bulu kain: Gulungan yang tepat dapat mengurangi fenomena bulu-bulu kain selama penggunaan.